WELCOME

Selamat datang fren... Selamat bergabung semoga menyenangkan...

Jumat, 29 Mei 2009

Ambalat Tegang

Ambalat adalah blok laut luas 15.235 kilometer persegi yang terletak di laut Sulawesi atau Selat Makassar. Blok laut ini tidak semuanya kaya akan minyak mentah.

Awal persengketaan

Persoalan yang timbul setelah pada tahun 1967 pertama kali dilakukan pertemuan teknis hukum laut antara Indonesia dan Malaysia kedua belah pihak akhirnya sepakat (kecuali Sipadan dan Ligitan diberlakukan sebagai keadaan status quo, kemudian pada tanggal 27 Oktober 1969 dilakukan penanda tanganan perjanjian antara Indonesia dan Malaysia disebut sebagai Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia, kedua negara masing-masing melakukan ratifikasi pada 7 November 1969, tak lama berselang masih pada tahun 1969 Malaysia membuat peta baru yang memasukan pulau Sipadan, Ligitan dan Batu Puteh (Pedra blanca) tentunya hal ini membingungkan Indonesia dan Singapura dan pada akhirnya Indonesia maupun Singapura tidak mengakui peta baru Malaysia tersebut. Kemudian pada tanggal 17 Maret 1970 kembali ditanda tangani Persetujuan Tapal batas Laut Indonesia dan Malaysia akan tetapi, kembali pada tahun 1979 pihak Malaysia kembali membuat peta baru mengenai tapal batas kontinental dan maritim dengan serta merta menyatakan dirinya sebagai negara kepulauan dan secara sepihak membuat perbatasan maritimnya sendiri dengan memasukan blok maritim Ambalat kedalam wilayahnya yaitu dengan memajukan koordinat 4° 10' arah utara melewati pulau Sebatik. Tentu peta inipun sama nasibnya dengan terbitan Malaysia pada tahun 1969 yaitu diprotes dan tidak diakui oleh pihak Indonesia dengan berkali-kali pihak Malaysia membuat sendiri peta sendiri padahal telah adanya perjanjian. Perjanjian Tapal Batas Kontinental Indonesia - Malaysia tahun 1969 dan Persetujuan Tapal batas Laut Indonesia dan Malaysia tahun 1970, masyarakat Indonesia melihatnya sebagai perbuatan secara terus menerus dari pihak Malaysia seperti ingin melakukan ekspansi terhadap wilayah / pulau-pulau Indonesia.


Aksi-Aksi Sepihak

  • Tgl 21 Februari 2005 di Takat Unarang (nama resmi Karang Unarang) sebanyak 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh awak kapal perang Malaysia KD Sri Malaka.
  • Angkatan laut Malaysia mengejar nelayan Indonesia keluar Ambalat.
  • Malaysia dan Indonesia memberikan hak menambang ke Shell, Unocal dan ENI.
  • Berkaitan dengan itu pula surat kabar Kompas mengeluarkan berita bahwa Menteri Pertahanan Malaysia telah memohon maaf berkaitan perkara tersebut. Berita tersebut segera disanggah oleh Menteri Pertahanan Malaysia yang menyatakan bahwa kawasan tersebut adalah dalam kawasan yang dituntut oleh Malaysia, dengan itu Malaysia tidak mempunyai sebab untuk memohon maaf karena berada dalam perairan sendiri. Sejajar dengan itu, Malaysia menimbang untuk mengambil tindakan undang-undang terhadap surat kabar KOMPAS yang dianggap menyiarkan informasi yang tidak benar dengan sengaja. Pemimpin Redaksi Kompas, Suryopratomo kemudian membuat permohonan maaf dalam sebuah berita yang dilaporkan di halaman depan harian tersebut pada 4 Mei 2005, di bawah judul Kompas dan Deputi Perdana Menteri Malaysia Sepakat Berdamai.
  • Pada koordinat: 4°6′03.59″N 118°37′43.52″E / 4.1009972°N 118.6287556°E / 4.1009972; 118.6287556 terjadi ketegangan yang melibatkan kapal perang pihak Malaysia KD Sri Johor, KD Buang dan Kota Baharu berikut dua kapal patroli sedangkan kapal perang dari pihak Indonesia melibatkan KRI Wiratno, KRI Tongkol, KRI Tedong Naga, KRI K.S. Tubun, KRI Nuku dan KRI Singa yang kemudian terjadi Insiden Penyerempetan Kapal RI dan Malaysia 2005, yaitu peristiwa pada tanggal 8 April 2005 Kapal Republik Indonesia Tedong Naga (Indonesia) yang menyerempet Kapal Diraja Rencong (Malaysia) sebanyak tiga kali, akan tetapi tidak pernah terjadi tembak-menembak karena adanya Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Skep/158/IV/2005 tanggal 21 April 2005 bahwa pada masa damai, unsur TNI AL di wilayah perbatasan RI-Malaysia harus bersikap kedepankan perdamaian dan TNI AL hanya diperbolehkan melepaskan tembakan bilamana setelah diawali adanya tembakan dari pihak Malaysia terlebih dahulu.
  • Shamsudin Bardan, Ketua Eksekutif Persekutuan Majikan-Majikan Malaysia (MEF) menganjurkan agar warga Malaysia mengurangi pemakaian tenaga kerja berasal dari Indonesia.
  • Pihak Indonesia mengklaim adanya 35 kali pelanggaran perbatasan oleh Malaysia.
  • Tgl 24 Februari 2007 pukul 10.00 WITA, yakni kapal perang Malaysia KD Budiman dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh satu mil laut, pada sore harinya, pukul 15.00 WITA, kapal perang KD Sri Perlis melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh dua mil laut yang setelah itu dibayang-bayangi KRI Welang, kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia.
  • Tgl 25 Februari 2007 pukul 09.00 WITA KD Sri Perlis memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard yang akhirnya diusir keluar oleh KRI Untung Suropati, kembali sekitar pukul 11.00, satu pesawat udara patroli maritim Malaysia jenis Beech Craft B 200 T Superking melintas memasuki wilayah RI sejauh 3.000 yard, kemudian empat kapal perang yakni KRI Ki Hadjar Dewantara, KRI Keris, KRI Untung Suropati dan KRI Welang disiagakan.

Selasa, 26 Mei 2009

We will not go down by Michael Heart


Anda tentu pernah mendengar lagu 'We will not go down' saat masih bergejolak dengan dahsyat serangan Militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina. Serangan yang menewaskan wanita dan anak-anak, pertempuran militer melawan penduduk sipil. Peristiwa tersebut sangat memprihatinkan batin setiap manusia. Anda tentu pernah mendengar lagu tersebut saat di televisi atau di internet yang menciptkannnya adalah Michael Heart, jika anda ingin tahu dan mengenal siapa Michael Heart berikut Biografi Michael Heart silahkan klik disini 'Michael Heart'.

Karya lagu ini memiliki makna yang dalam dan mengharukan dan memilukan, suatu kejujuran dari hati sang pencipta lagu. Maka, tidak aneh jika dia membagikannya dengan ikhlas dan gratis lagu tersebut dan hampir penduduk seluruh dunia menyukai lagu tersebut.

Michael Heart, adalah pencipta sekaligus penyanyi Amerika Serikat. Ia lahir di Suriah dan kedua orangtuanya berasal dari Suriah. Nama aslinya Annas Allaf, sedangkan Michael Heart adalah nama panggungnya[1]. Heart tumbuh dengan berbagai latar belakang budaya. Ia besar di Swiss, Austria, Timur Tengah, dan Amerika Serikat.[2]

Heart mulai memainkan gitar dan piano pada usia 10 tahun. Ketika remaja, ia mulai menggubah lagu dan menyanyikannya sendiri. Setelah lulus dari jurusan teknik audio (audio engineering) di Full Sail University, California, tahun 1990, Heart pindah ke Los Angeles. Heart membuka studio rekaman lokal di rumahnya dan disana ia mengasah kemampuannya sebagai seorang teknisi rekaman dan gitaris.[3]

Heart telah bekerja sama dengan sejumlah artis terkemuka selama 18 tahun terakhir, misalnya Brandy, Will Smith, Toto, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Patty LaBelle, The Pointer Sisters, Earth Wind & Fire, Ricky Lee Jones, Lou Rawls, Jesse McCartney, Hillary Duff, Jessica Simpson, Jennifer Paige, Al Jarreau, K-Ci & Jojo, Deborah Cox, Monica, Taylor Dayne, Keiko Matsui, Steve Nieves, Luis Miguel dan Tarkan. Heart juga fasih dalam berbahasa perancis. Hal ini mempermudah langkahnya untuk sejumlah artis perancis: Calogero (The Charts), Marc Lavoine, dan Veronique Sanson. Ia juga pernah bekerjasama dengan produser David Foster. Sebagian besar pekerjaan Heart di dalam studio, namun, Ia juga berkeliling sebagai gitaris flamenco dan menjadi personel band smooth jazz , Jango.[4]

Heart memperoleh perhatian dunia ketika ia menulis lagu We Will Not Go Down, yang merupakan bentuk simpatinya atas tragedi pembantaian Israel ke Gaza, Akhir Desember 2008 hingga Januari 2009. Lagu ini ia sediakan secara gratis untuk di-download dari situs pribadinya, namun ia menyarankan dalam situsnya untuk memberikan donasi untuk Gaza melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East.

Hingga 9 Februari 2009, We Will Not Go Down telah di-view hingga 1,021,000 kali di Youtube, mp3-nya di-download sebanyak 325,000 kali, dan telah mendapatkan email respon sebanyak 10,000 email, komentar dan pesan.[5]

Heart juga merilis album bertajuk Unsolicited Material yang beraliran pop/rock dengan tema yang serius, misalnya kekerasan rumah tangga (Finally Free) perzinaan (Living in Sin), dan perang (Damaged World).


Lirik 'We will not Go Down'


We Will Not Go Down
Song by : Michael Heart


A blinding flash of white light

Lit up the sky over Gaza tonight

People running for cover

Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes

With ravaging fiery flames

And nothing remains

Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down

In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools

But our spirit will never die

We will not go down

In Gaza tonight

Women and children alike

Murdered and massacred night after night

While the so-called leaders of countries afar

Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain

And the bombs fell down like acid rain

But through the tears and the blood and the pain

You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down

In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools

But our spirit will never die

We will not go down

In Gaza tonight

We will not go down

In the night, without a fight

You can burn up our mosques and our homes and our schools

But our spirit will never die

We will not go down

In the night, without a fight

We will not go down

In Gaza tonight


Jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia kurang lebih artinya seperti ini :

Kilatan Cahaya putih terang

Menutupi langit malam atas Gaza

Orang yang berjalan untuk berlindung

Tidak mengetahui apakah mereka akan mati atau hidup

Mereka datang dengan tank dan pesawat

Ravaging dengan api berkobar

Dan tidak tetap

Hanya suara meningkat di sulang memperpelonco

Kami tidak akan turun

Pada malam hari, tanpa berjuang

Anda dapat membakar atas kami mesjid dan rumah-rumah kami dan sekolah kami

Tetapi semangat kami tidak akan pernah mati

Kami tidak akan menyerah

Malam ini di Gaza

Perempuan dan anak-anak sama-sama

Dibunuh dan massacred malam setelah malam

Sementara yang disebut pemimpin negara jauh

Perdebatan tentang siapa yang salah atau kanan

Tetapi mereka berdaya kata yang sia-sia

Dan bom yang jatuh seperti hujan asam

Tetapi melalui darah dan air mata dan penderitaan

Anda masih bisa mendengar suara melalui smoky haze

Kami tidak akan menyerah

Pada malam hari, tanpa berjuang

Anda dapat membakar atas kami mesjid dan rumah-rumah kami dan sekolah kami

Tetapi semangat kami tidak akan pernah mati

Kami tidak akan menyerah

Malam ini di Gaza

Kami tidak akan menyerah

Pada malam hari, tanpa berjuang

Anda dapat membakar atas kami mesjid dan rumah-rumah kami dan sekolah kami

Tetapi semangat kami tidak akan pernah mati

Kami tidak akan turun

Pada malam hari, tanpa berjuang

Kami tidak akan turun

Malam ini di Gaza